Hadapi Tantangan Zaman, Yayasan Pelita Bangsa Bekali Puluhan tutor Manfaatkan AI untuk Revolusi Modul Ajar

 

Hadapi Tantangan Zaman, Yayasan Pelita Bangsa Bekali Puluhan tutor Manfaatkan AI untuk Revolusi Modul Ajar

Sub-headline: Dipandu Langsung Ketua Umum DPP ASTINA Lilik Subaryanto, para tutor Yayasan Pelita Bangsa didorong menjadi fasilitator andal di era digital, yang melek teknologi.

Dateline: BENGKULU

Suasana di aula Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bengkulu pada Minggu (6/7/2025) terasa berbeda. Udara dipenuhi antusiasme dan rasa ingin tahu yang kental. Tutor Yayasan Pelita Bangsa duduk dengan fokus, bukan untuk mendengarkan ceramah konvensional, melainkan untuk membuka gerbang menuju masa depan pendidikan.

Hari ini Yayasan Pelita Bangsa menggelar sebuah hajatan penting: Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk "Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Pembuatan Modul Ajar". Sebuah tema yang relevan dan mendesak di tengah arus disrupsi teknologi yang kian deras.

Acara ini terasa istimewa karena dibimbing langsung oleh narasumber utama, Lilik Subaryanto, yang merupakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ASTINA. Kehadirannya menjadi magnet dan penjamin mutu dari kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pendidik di Bumi Rafflesia.

Dalam sambutan pembukaannya, Ketua Yayasan Pelita Bangsa Dahlia Tambajong, SE.Par, dengan suara mantap menyatakan bahwa acara ini bukan sekadar pelatihan teknis. "Ini adalah langkah strategis kita bersama untuk menjawab tantangan zaman," ujarnya di hadapan para peserta.

"Kita tidak bisa lagi mengajar siswa generasi Z dan Alpha dengan metode yang kita gunakan sepuluh atau dua puluh tahun lalu. Dunia mereka adalah dunia digital, dunia yang serba cepat dan terpersonalisasi. Sebagai pendidik, kita tidak boleh tertinggal. Kita harus beradaptasi, berinovasi, dan memimpin perubahan. AI bukan untuk menggantikan peran kita, tetapi untuk memberdayakan kita," tegas Dahlia, yang tampil energik memotivasi para peserta.

Dahlia Tambajong menjelaskan, tujuan utama dari Bimtek ini adalah untuk mendemistifikasi AI. Banyak tutor, menurutnya, masih memandang AI sebagai sesuatu yang rumit, mahal, dan sulit diakses. Padahal, saat ini AI telah menjadi alat bantu yang sangat mudah dijangkau dan dapat secara dramatis meningkatkan efisiensi dan kreativitas dalam merancang proses pembelajaran.

"Kami ingin para tutor  di Yayasan Pelita Bangsa menjadi pionir. Setelah dari sini, Bapak dan Ibu akan mampu merancang modul ajar yang lebih menarik, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan setiap siswa secara individual. Waktu yang biasanya habis untuk tugas-tugas administratif dalam penyusunan modul, kini bisa dialihkan untuk lebih banyak berinteraksi dan membimbing siswa secara personal," tambahnya.

Essy Ena Lestari, seorang tutor di salah satu PKBM di Kota Bengkulu, mengaku wawasannya terbuka lebar. "Selama ini saya menganggap AI itu rumit dan hanya untuk orang IT. Ternyata sangat praktis. Ini akan sangat membantu saya membuat materi ajar sastra yang lebih menarik. Waktu saya yang biasanya habis untuk riset, kini bisa saya gunakan untuk membimbing anak-anak dalam praktik menulis kreatif," tuturnya saat diwawancarai di sela-sela rehat.

Menutup acara, Dahlia Tambajong menyampaikan terima kasih atas partisipasi aktif para peserta dan bimbingan luar biasa dari Ketua Umum DPP ASTINA.

"Ini baru permulaan," janji Dahlia, Yayasan Pelita Bangsa berkomitmen untuk terus mengadakan pelatihan-pelatihan lanjutan. Mungkin selanjutnya kita akan adakan sesi yang lebih spesifik, seperti AI untuk membuat media ajar visual, atau AI untuk asesmen. Kita ingin memastikan tidak ada pendidik di Bengkulu yang gagap teknologi."

Kegiatan Bimtek yang dihelat Yayasan Pelita Bangsa  ini bukan sekadar acara seremonial. Ia adalah sebuah pernyataan tegas bahwa para pendidik di Bengkulu siap menyongsong masa depan, berbekal alat baru yang paling kuat di abad ke-21. Mereka pulang tidak hanya dengan sertifikat, tetapi dengan pola pikir baru dan seperangkat keterampilan praktis untuk merevolusi cara mereka mengajar, demi menciptakan generasi penerus yang lebih siap menghadapi dunia yang terus berubah.

*Berita ini ditulis langsung oleh gemini.google.com, sebagai salah satu hasil pembelajaran Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI)*